UNTR Meraih Laba Bersih Rp. 1.8 Triliun pada Triwulan Pertama Tahun 2020.

equipre1 May 17, 2020
Picture1

Jakarta, Equipreneur.id  #Perusahaan distributor alat berat terbesar di Indonesia, United Tractors yang telah mencatatkan dalam bursa efek Indonesia pada 19 September 1989 dengan nama UNTR, telah mengumumkan Laporan Keuangan Konsolidasi untuk triwulan pertama tahun 2020. Perseroan membukukan pendapatan bersih Rp. 18.3 Trilliun dan ini turun 19% bila dibandingan dengan periode yang sama pada tahun 2019 sebesar Rp. 22.6 Trilliun.

Penurunan ini terjadi karena perlambatan ekonomi global dan penurunan harga komoditas batubara, sehingga berdampak pada pasar domestik. Bisnis perseroan United Tractors merupakan bisnis yang berhubungan dengan alat berat baik dari hulu sampai ke hilir, dari manufacture, distribusi, penjualan, kontraktor pertambangan yang hampir 90% sangat bergantung dengan kondisi pertambangan. Disisi yang lain adanya kerugian nilai tukar mata uang asing, membuat laba bersih perseroan turun 40% menjadi Rp 1.8 Trilliun dari sebelumnya Rp. 3.1 Trilliun.

Perseroan yang telah berdiri selama 48 tahun ini memiliki 6 lini bisnis di bidang Construction Machinery, Mining Contracting, Coal Mining, Gold Mining, Energy and Construction Industry. Lini bisnis Mining Contracting yang dijalankan oleh Pamapersada Nusantara memberikan kontribusi terbesar sebesar 45%, kemudian Construction Machinary sebagai lini bisnis perseroan pertama kali dengan melakukan distribusi dan penjualan alat berat memberikan kontribusi 24%, pada lini bisnis ini telah terjadi penurun penjualan alat berat Komatsu dari sebelumnya 1.181 unit menjadi 617 unit atau turun 48%, sedangkan lini bisnis coal mining yang dijalankan oleh PT Tuah Turangga Agung (TTA) berkontribusi 18%. Total penjualan batubara sampai dengan bulan Maret 2020 mencapai 3.2 juta ton dan raihan ini juga turun 7% yang disebabkan  oleh penurunan harga batubara. Lini bisnis lainnya memberikan kontribusi 13% yang diperoleh dari pertambangan emas oleh PT Agincourt Resources di Martabe, Sumatera Utara. PT Agincourt Resources mampu menjual 95 ribu ons dengan pendapatan bersih Rp. 2 Trilliun dan Industri Konstruksi yang dijalankan PT Acset Indonesia Tbk memberikan pendapatan bersih sebesar Rp. 475 miliar dan yang yang terakhir dari lini bisnis energi yang belum memberikan kontribusi dikarenakan masih dalam proses pembangunan pembangkit listrik tenaga uap berkapasitas 2×1.000 MW di Jepara.

Baca Juga :  Ingin Wujudkan Jakarta Ramah Pesepeda, Komunitas Ini Surati Sandiaga Uno