Masa Suram Penjualan alat berat PT United Tractors Januari-April 2020

equipre1 May 18, 2020
Masa Suram Penjualan alat berat PT United Tractors Januari-April 2020 (foto:Dok/equiprenuer.id)
Masa Suram Penjualan alat berat PT United Tractors Januari-April 2020 (foto:Dok/equiprenuer.id)

equipreneur.id – JAKARTA. Bisnis peralatan berat rupanya  menunjukkan masa suram sejak awal tahun 2020. Di beberapa sektor bisnis yang menggunakan alat berat mengalami penurunan bisnis yang disebabkan oleh beberapa faktor dan faktor dominannya adalah harga komoditas. Disisi lain Pandemic virus corona baru atau yang lebih dikenal dengan COVID-19 telah melumpuhkan produksi dan penjualan alat berat di berbagai belahan dunia termasuk di Indonesia.

Hal ini terlihat dari penjualan alat berat milik PT United Tractors Tbk (UNTR) sebagai marketleader alat berat di Indonesia yang telah turun dari bulan Januari sampai dengan Maret 2020. Berdasarkan laporan penjualan perusahaan, PT United Tractors yang menjual alat berat merek Komatsu pada Januari 2020, penjualan alat berat perusahaan ini mencapai 251 unit dan ini menurun dari bulan Januari 2019, sementara itu pada Februari 2020, penjualan alat berat Komatsu turun lagi menjadi 216 unit. Jumlah ini turun 13,9% dari penjualan bulan Januari 2020 dan turun 41,9% dibanding penjualan per Februari 2019 yang mencapai 372 unit. Demikian juga penjualan di bulan maret yang hanya mencapai 171 units dan di bulan April hanya 150 units.

Baca Juga :  Marketplace alat berat SCANINA.COM karya Bangsa Indonesia

Penjualan-penjualan alat berat ini masih di dominasi dari sektor tambang , sektor kehutanan (foresty), sektor konstruksi dan sisanya sebagian kecil ke sektor agribisnis.

Jika diakumulasikan, maka penjualan 467 unit alat berat Komatsu dalam 4 bulan pertama tahun 2020. Realisasi ini juga turun 44,2% dari penjualan pada periode yang sama tahun lalu.

Perusahaan United Tractors telah menargetkan dapat menjual sekitar 2.900 unit alat berat Komatsu di tahun ini. Sebenarnya target ini tergolong konservatif sebab jumlahnya sama dengan target penjualan pada 2019 lalu. Namun dengan adanya Pandemi Corona Covid-19 ini, kemungkinan besar target ini akan terkoreksi.